bagi-bagi sertifikat. ;D |
Apa yang pertama kali muncul di benak ketika melihat kata yoga?
Mungkin ada yang langsung terbayang tentang pernafasan, atau malah pose-pose ajaib dengan baju seksi??
Kali ini saya akan membahas sedikit tentang pengalaman saya belajar yoga healing. Tidak ada kostum seksi nan aduhai atau pose rumit yang seperti akrobatik dalam mempelajarinya.
Bahkan kami dilarang menggunakan legging. Harus celana panjang dan kostum yang tertutup tanpa mempertontonkan lekuk tubuh. Berbeda jauh dengan penggambaran yoga di media seperti instagram.
Para peserta pelatihan rupanya mempunyai latar belakang unik dan beragam. Mereka bukanlah orang-orang yang mengejar bisa pose sulit. Melainkan orang-orang yang ingin sembuh dan berbagi ilmu untuk sembuhnya ini setelah pelatihan. Sebut saja penderita tumor, kanker, maupun orang-orang yang mencari kedamaian pikiran. Contohnya saya.
Saya bertekad mempelajari yoga karena saya merasakan manfaatnya ketika saya pernah mengalami depresi yang membuat saya jatuh sakit selana berbulan-bulan. Saya sempat terserang bells palsy, typus dan tidak bisa jalan sekaligus.
Penyebabnya satu: STRESS. Saya menjalani terapi, sebut saja fisioterapi, terapi listrik, refleksi, ini dan itu.. Termasuk pendampingan psikolog.
Namun saya ingin sekali sembuh. Saya mulai praktek pernafasan sendiri. Meditasi dgn dzikir. Solat & beryoga pagi di bawah matahari.
Hingga saya betul2 melepaskan beban dlm diri, mencoba berdamai.
Dan alhamdulillah sembuh.
Dari situlah saya merasa perlu belajar lebih serius. Dan dari sekian banyak ajakan Teacher Training dari sekolah yoga berbeda, saya ternyata berjodohnya dengan Sekolah Markandeya Yoga Indonesia.
Agustus lalu kami merupakan angkatan pertama pelatihan Markandeya Yoga Indonesia yang diadakan di Bandung. Tepatnya di Eco Learning Camp (Yayasan Peduli Lingkungan Hidup) yang lokasinya dekat dengan Tahura Ir Juanda alias Dago Pakar.. Bahagia rasanya tak perlu jauh-jauh terbang ke Bali. MYI ini sejatinya berlokasi di Bali.
Selain mendapat kelimuan yoga selama 5 hari + 1 hari special class yogalogy, tiap hari kami makan makanan vegetarian yang sangat sehat. Sayurannya pun segar & organik, hasil memetik langsung dari kebun eco camp. Di eco camp ini selain makanan, suasananya juga asik banget. Menyatu dengan alam sekitar yang masih asri dan berudara sejuk. Asik pokoknya! Walau jauh dari area kota, tapi wajib coba datang kesini.
Ngangenin! |
Markandeya Yoga Indonesia ini berbeda dari yoga pada umumnya. Di MYI, yoganya bukan mengacu pada yoga sutra-nya Patanjali. Melainkan mengacu pada ajaran Maharishi Markandeya.
Orang-orang ada yang bilang yoga klasik. Atau yoga Nusantara.
Prinsip yang ditanamkan disini "Untuk apa mengejar bisa pose sulit kalau menggunakan pose sederhana dan mudah pun bisa sama manfaatnya? Yang penting arah energinya benar.. Pose mudah itu bisa dilakukan siapapun termasuk manula & orang sakit."
Disini kami belajar menghargai diri sendiri. Lebih peka akan kondisi tubuh. Belajar bagaimana agar energi di dalam tubuh bisa bekerja secara maksimal untuk proses kesembuhan.
Di akhir pelatihan, suasana penuh haru. Peserta banyak yang menangis karena merasakan banyaknya perubahan yang terjadi dalam beberapa hari. Setidaknya pandangan jadi lebih terbuka dan penuh rasa syukur.
Ingin rasanya saya melanjutkan kembali teacher training ini ke jenjang yang lebih tinggi. Semoga ada rezeki dan jodohnya. Bisa bermanfaat untuk banyak orang. Aamiin..
Nah, untuk yang tertarik belajar ilmu pengobatan / terapi melalui yoga, bisa mulai dengan mengikuti teacher training seperti saya.
Belajar dulu yang 50jam, lalu naik ke tingkatan berikutnya. Di MYI ada training untuk spesialisasi terapi ini, namanya Yogalogy. Boleh ambil spesialisasi apabila telah menyelesaikan minimal TT 50jam.
Bagi warga Bandung dan sekitarnya, Februari nanti Markandeya Yoga Bandung akan mengadakan Yoga Teacher Training batch 2.
Info lebih lanjut bisa hubungi nomor tertera.